BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Avertebrata air adalah organisme atau
hewan yang tidak bertulang belakang baik yang seluruh atau sebaigian siklus
hidupnya berada dalam air. Hewan
avertebrata dalam air dapat berfungsi baik sebagai makanan, parasit, pemangsa
maupun sebagai kompetitor. Hewan avartebrata terbagi atas beberapa phylum yaitu
molusca, echinodemata, arthopoda dan lain-lain. Dan kali ini kita akan membahas tentang vilum
echinodermata.
Echinodermata
berasal dari bahasa Yunani, Echinus berarti landak dan Derma berarti kulit.
Jadi hewan echinodermata berarti hewan yang mempunyai kulit berduri. Hal
ini disebabkan bulu babi mempunyai duri-duri panjang seperti landak.
Hewan yang termaksud dalam phylum echinodermata antara lain bintang laut, bulu
babi dan taripang. Umumnya berukuran besar, yang terkecil berdiameter 1
cm. Echinodermata merupakan satu-satunya phylum hewan yang semua
spesiesnya hidup di laut (Pratiwi, 2000).
Kelas
yang penting dalam phylum Echinodermata yaitu kelas Holothuroidea, Echinoidea
dan Asteroidea. Terutama kelas Holothuroidea yang dapat dikonsumsi dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Telur Echinoidea dan Asteroidea juga
dapat dikonsumsi. Kerugian yang ditimbulkan oleh Asteroidea adalah dapat
merugikan bagi peternakan tiram, karena Asteroidea memakan Pelecypoda (Nontji,
2005).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu
dilakukan praktikum sehingga lebih memperjelas pengamatan pada Phylum
Echinodermata, khususnya kelas Holothuroidea (teripang), kelas Asteroidea
(bintang laut) dan kelas Echinoidea (bulu babi).
Phylum Echinodermata tergolong celomata
dan berstruktur jauh lebih tinggi dari pada hewan radial lainnya. Disamping itu
phylum echinodermata ini juga mempunyai duri dan memiliki system coelomic
canals yang khas dengan penjuluran kepermukaan tubunya. Echinodermata merupakan
satu-satunya phylum dalam dunia hewan dimana anggotanya tidak ada yang hidup
sebagai parasit. Beberapa sebagai komensalis atau merupakan inang bagi berbagai
jenis binatang, atau merupakan tempat berlindung (Suwignyo, 2005).
Phylum
Echinodermata mempunyai kulit keras yang terbuat dari zat kapur atau kitin. Ini
digunakan sebagai rangka luar dan pada permukaan kulit terdapat duri-duri.
Tubuhnya simetris radial dan dilengkapi dengan lima lengan. Hewan-hewan yang
termasuk dalam phylum Echinodermata dibagi dalam lima kelas, yaitu kelas
Holothuroidea (teripang), kelas Asteroidea (bintang laut), kelas Phiuroidea
(bintang ular), kelas Echinoidea (bulu babi) dan kelas Crinoidea (lili laut)
(Aslan, 2007). Keistimewaan hewan ini yaitu mempunyai susunan tubuh kelipatan
lima dan sistem saluran air, dikatakan susunan tubuh lipat lima karena
organ-organ tubunya berjumlah lima. Sistem saluran air sering digunakan sebagai
system yang disebut dengan sistem ambulakral. Sistem ambulakral ini sering digunakan
sebagai alat gerak, bernafas dan memakan mangsanya (Suwignyo,2005).
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum
ini adalah untuk mengetahui habitat
hewan-hewan Avertebrata khususnya phylum Echinodermata yang terdapat di
perairan Sanrobengi
Kegunaan dari
praktikum ini adalah supaya kita dapat mengetahui siklus tempat hidupnya
Avertebrata khususnya phylum Echinodermata yang terdapat di perairan
Sanrobengi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
Klasifikasi Bulu Babi (Deadema setosum)
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Echinoidae
Ordo : Camiodonia
Family : Echinoiceae
Genus : Deadema
Spesies : Deadema setosum
(Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Echinoidae
Ordo : Camiodonia
Family : Echinoiceae
Genus : Deadema
Spesies : Deadema setosum
(Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Klasifikasi Teripang
(Holothuria scabra)
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Holothuridae
Ordo : Aspidochitida
Family : Aspidochitidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
(Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas : Holothuridae
Ordo : Aspidochitida
Family : Aspidochitidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothuria scabra
(Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Kalasifikasi Bintang Laut (Protoreaster nodosus)
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Kelas :
Asteroidea
Ordo : Plasterpodea
Family : Protoredae
Genus : Protoreaster
Spesies : Protoreaster nodosus
(Romimohtarto dan Juwana, 2009).
Ordo : Plasterpodea
Family : Protoredae
Genus : Protoreaster
Spesies : Protoreaster nodosus
(Romimohtarto dan Juwana, 2009).
B.
Morfologi dan Anatomi
Struktur anatomi
dalam echinodermata sangat khas. Bentuk
tubuh simetri radial 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk divisi
Bilateria. Echinodermata tidak mempunyai kepala, tubuh tersusun dalam sumbu
oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal
(Suwignyo, 2005).
Termasuk
dalam kelas ini antara lain bulu babi, send dolar. Bentuk tubuh bulat, tidak
bertangan, mengandung duri-duri yang dapat digerakkan. Bulu babi terdapat pada
batu atau lumpur pantai. Semua organ dalam hewan ini pada umumnya terdapat di
dalam cangkang, yang terdiri atas 10 buah plat ganda, yang biasanya berhubungan
dengan erat. Pada cangkang terlihat lima daerah ambulakral yang
berlobang-lobang sebagai tempat kaki tabung. Disamping itu terdapat pula
deretan turbercle yang bulat dan pendek, tempat melekat duri-duri (Aslan,
2007).
Semua organ pada bulu babi umumnya terletak
dalam tempurung (test skeleton), yang terdiri dari 10 keping pelat ganda,
biasanya bersambung dengan erat yaitu pelat interambulakra dan pelat ambulakra
yang berlubang-lubang tempat keluarnya kaki tabung (Syamsuri, 2000).
Teripang
termasuk dalam kelas Holothuroidea. Teripang biasa disebut timun laut. Tubuh
lunak dan panjang. Permukaan tubuh diliputi oleh ossicle yang lembut. Biasanya
terbenam dalam lumpur atau pasir dan hanya bagian posterior yang tampak.
Bergerak lambat dengan kaki tabung. Mulut dikelilingi oleh 10-30 rectractile
tentakel, semacam kaki tabung pada jenis Echinodermata lain. Tubuh holothuroid
biasanya terletak dengan bagian dorsal di atas, pada beberapa jenis ditandai
oleh 2 daerah kaki tabung yang berfungsi sebagai alat peraba dan pernapasan.
Tubuh bagian ventral terdiri atas 3 bagian kaki tabung yang mengandung alat
pengisap atau sebagai alat gerak (Suwignyo, 2005).
Bintang
laut merupakan kelas Asteroidea. Mempunyai bentuk seperti pantamerous, dimana
kebanyakan spesis mempunyai lima buah tangan. Lima lengan atau lebih menjulur
ke sekeliling arah dari pusatnya atau cakramnya. Tergantung pada jenisnya.
Jumlah lengan ada yang empat dan ada yang sampai 40 buah. Mulut yang berada di
sisi bawah terletak di tengah-tengah cakram dan anus di atas. Di dekat anus
terdapat pintu saring ke sistem pembuluh air yang dinamakan madreporit. Bagian
bawah (sisi oral), terdapat celah dalam dan memanjang mulai dari daerah mulut
ke ujung masing-masing lengan dalam dua atau empat baris dinamakan alur
ambulakral (ambulacral groove). Rongga tubuh bintang laut sebenarnya sangat
besar dan dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yang jelas. Bagian
perifisral mengelilingi saluran pencernaan dan melebar ke lengan. Ia
dilapisi peristomium dan terisi air laut yang mengandung sejumlah zat albumium
(Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Bintang Ular termasuk dalam kelas Ophiuroidea.
Pisin pusat kecil, sedangkan tangan–tangannya panjang dan langsing, adakalanya
bercabang-cabang. Rangka pada tangan terdiridari osscile kapur dan bersambungan
dan bersusun seperti tulang belakang atau vertebrae. Kaki tabung tidak
mempunyai alat penghisap maupun ampula, fungsinya sebagai alat peraba, membantu
penafasan dan membawa makanan kemulut (Suwignyo, 2005).
C. Habitat dan Penyebaran
Bulu
babi terdapat pada batu dan lumpur pantai sampai kedalaman 5000 meter, bergerak
dengan duri-duri dan kaki tabung. Contoh yang banyak ditemukan di dasar pasir
dan terumbu karang adalah D. sitosum (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Teripang
banyak terdapat di paparan terumbu karang kemudian juga di pantai
berbatu atau yang berlumpur. Teripang tidak hanya hidup di laut dangkal tetapi
juga ditemui di laut dalam, bahkan di palung dengan kedalaman 7000 meter
beberapa jenis teripang masih dapat ditemui (Nontji, 2005).
Habitat
bintang laut adalah terumbu karang, terutama di lereng terumbu pada kejelukan
2-6 meter. Biasanya bersembunyi dalam lubang atau celah batu dan coral, atau
membenamkan diri dalam lumpur atau pasir laut dan hanya bagian posteriornya
saja yang tampak. Ada yang ditemukan di paparan terumbu yang terbuka pada saat
air surut dan ada yang ditemukan di terumbu karang hidup pada kejelukan
33 meter (Aslan, 2007).
Kelas
Ophiuroidea dianggap sebagai kelompok Echinodermata terbesar. Hewannya rentan
lingkungan dan hidup di tempat terlindung atau air tenang, di perairan pantai
pada kubangan pasut dan dibalik batu atau memendam pada dasar lunak (Suwignyo,
2005)
D.
Reproduksi dan Daur Hidup
Kelas Echinoidea
bereproduksi secara seksual, dioecious, dan pembuahan diluar. Sperma dan telur
dilepaskan ke dalam air laut.telur menetas menjadi larva echinoplutes yang
simetri bilateral. Larva hewan ini hidup secara planktonik (Suwignyo, 2005).
Kebanyakan Kelas
Holothuroidea kebanyakan dioecious, beberapa hermafrodit protandri. reproduksi
secara fertilisasi eksternal. Larva hewan ini hidup sebagai plankton (Aslan,
2007).
Kelas Asteroidea
memperbanyak diri secara amphigoni gonochoristis. Setelah ovum dikeluarkan dan
difertilisasi, menempel pada sesuatu kemudian terjadi pembelahan
berulang-ulang, sehingga berturut-turut terjadi stadium morula dan blastula.
Stadium blastula tercapai setelah dua hari. Pada dataran luar bentuk blastula
ini terdapat cilia sehingga stadium ini sudah disebut stadium larva. Larva ini
dapat bergerak bebas (Istamar, 2000).
Bintang ular
berkembang biak dengan kelamin terpisah, pembuahan di luar dan perkembangan
melalui larva. Ada yang membawa telurnya dalam kantung, tetapi sebagian besar
melalui perkembangan larva planktonik sebelum masak telur (Romimohtarto dan
Juwana, 2001).
E.
Makanan dan Kebiasaan Makan
Makanan
Holothuroidea ialah zat organik yang terdapat pada sampah substrat atau
plankton yang melekat pada lendir tentakel. Beberapa hidup sebagai komensal
atau parasit di dalam atau di luar
tubuh, antara lain scale worm (Polychaeta). Ikan kerapu tinggal pada kloaka
Holothuroidea hanya keluar pada waktu makan (Suwignyo, 2005).
Makanan
bintang laut berupa ikan, tiram, kerang, teritip, keong, cacing, crustacea dan
lain-lain. Sejumlah bintang laut dapat menjulurkan sebagian perutnya ke luar
mulut. Jika mereka mendapatkan kerang yang sebagian terbuka maka sebagian
perutnya dijulurkan ke luar mulut ke dalam kerang dan mencernakan isi kerang
itu (Romimohtarto dan Juwana, 2001).
Makanannya
terdiri dari jasad renik dan zat organik yang sudah membusuk yang berada di
dasar lumpur. Cara makan dengan mengangkat lengan ke atas ke dalam air untuk
menangkap plankton atau dengan mencari bahan makanan di dasar laut. Banyak yang
mengeluarkan lendir pada lengan sehingga jasad hidup yang terhanyut terletak di
lengan dan dimakan (Romimohtarto dan Juwana, 2001)
F.
Nilai Ekonomis
Secara umum
echinodermata ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Menguntungkan
bagi manusia adalah bintang laut karena banyak di gunakan sebagai hiasan tetapi
penangkapan besar-besaran bintang laut ini akan punah. ( Aslan 2007)
BABIII
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
Kelas
Echiroidea merupakan hewan yang bentuknya bundar dengan cangkang yang keras dan
saluran tubuhnya dipenuhi oleh duri-duri berwarna hitam dan umumnya hiidup
didaerah berpasir dan didaerah terumbu karang atau bebatuan.
Pada kelas Holothuridae tubuhnya seperti timun
yang memanjang dan dimana letak anus dan mulutnya berlawanan, Dan pada umumnya
hidup didaerah terumbu karang dan daerah berpasir ataupun daerah berlumpur.
Pada
hewan kelas Asteroidea tubuhnya berbentuk seperti bintang dan terdiri dari lima
buah lengan, dan kebanyakan hidup didaerah karang, berpasir dan daerah berlumpur.
Bulu
Babi termasuk dalam kelas Echinoidae dan spesis Deadema setosum.Teripang
termasuk dalam kelas Holothuridae dan spesis Holothuria scabra. Bintang
Laut temasuk dalam kelas Asteroidea dan spesis Protoreaster nodosus.
B.Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum ini adalah agar praktikum mendatang dilakukan dengan lebih baik lagi dari pada praktikum sekarang ini. Sebaiknya praktek lapang mendatang dilakukan pagi hari sebagaimana kita ketahui bahwa organisme-organisme banyak di temukan di pinggir pantai . demi kelancaran praktikum mata kuliah Avertebrata.
Saran yang dapat saya berikan untuk praktikum ini adalah agar praktikum mendatang dilakukan dengan lebih baik lagi dari pada praktikum sekarang ini. Sebaiknya praktek lapang mendatang dilakukan pagi hari sebagaimana kita ketahui bahwa organisme-organisme banyak di temukan di pinggir pantai . demi kelancaran praktikum mata kuliah Avertebrata.
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, 2007. Laporan
Hibah Pengajaran. Jurusan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Universitas Hasanuddin.
Istamar Syamsuri, 2000.
Biologi Jilid 3A. Erlangga. Jakarta. (Cara reprodukai Asteroidea 2000)
Nontji, A., 2005.
Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
Pratiwi, D.A., 2000. Buku
Penuntun Praktikum Biologi I. Erlangga. Jakarta. (Klas Echinodermata .2000).
Romimohtaro B. Dan Juwana, S. 2001.
Biologi Laut. Djambatan. Jakarta.
Suwignyo,. 2005.
Avertebrata Air Jilid I. Swadaya. Jakarta,
Syamsuri,
( Bentukk Tubuh Bulu Babi) , 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar